LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI
DISUSUN OLEH
Rodiyatul Fili
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu
Pendidikan
Tunas Palapa
Lampung Tengah
KATA PENGANTAR
PujisyukursayapanjatkankehadiratTuhan Yang
MahaEsakarenadenganrahmat, karunia, sertataufikdanhidayah-Nyasayadapatmenyelesaikanlaporanpraktikumbiologiini.
Dan jugasayaberterimakasihpadaIbuHestiWahyuningsihS.Pd,
M.PdselakuDosenmatakuliahBiologiumum
yang telahmemberikantugasini.
Sayajugamenyadarisepenuhnyabahwa di dalamlaporaniniterdapatkekurangandanjauhdari
kata sempurna.Olehsebabitu, sayaberharapadanyakritik, saran danusulan demi
perbaikanlaporan yang telahsayabuat di masa yang akandatang,
mengingattidakadasesuatu yang sempurnatanpa saran yang membangun. Semogalaporansederhanainidapatdipahamibagisiapapun
yang membacanya.
DAFTAR
ISI
HalamanJudul.......................................................................................... i
Kata pengantar........................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................. iii
Tujuan..................................................................................................... iv
HasilPengamatan..................................................................................... v
Pembahasan............................................................................................. 1
A. Klasifikasi Durian.......................................................................... 1
B. Bagian-bagian daun Durian........................................................... 2
C. Manfaat tumbuhan Durian............................................................. 3
D. Apa itu Herbarium......................................................................... 4
E. Manfaat Herbarium ....................................................................... 4
F. Ayat al quran tentang tumbuhan................................................... 5
Penutup................................................................................................... 8
DaftarPustaka.......................................................................................... 9
Lampiran
Tujuan
AlatdanBahanPembuatan Herbarium
1. Daun durian
2. Alkohol
70%
3. Sendok
4. baskom
5. Bingkai ukuran 10R
6. Kertas hvs.
Langkah-langkah pengawetan
1.Pilihlahtumbuhan
yang akandiawetkan. Bentukdanjenistumbuhanbisamengikutikebutuhan.
2.
Siapkanaskom dan sendok
3.
Letakkancalonawetandi dalam baskom dan pastikan semua daun terkena alkohol.
4.
Tutupbahandengan
kertas
5.
Tindih atau jepit kuat bahan yang telah terbungkus
koran
6.
Simpan eksperimen di tempat
yang kering.
7.
Setelah kering,keluarkan
herbarium. Herbarium siap di bingkai
Catatan:
1. Jikaudaralembab, spesimenbisakitajemur di
bawahterikmatahariatau di dekatapitanpamembukakoranpembungkus.
2. Usahakanuntukselalumenggantikertaspelapis yang lembabdengankertas yang keringsecarapriodik.
2. Usahakanuntukselalumenggantikertaspelapis yang lembabdengankertas yang keringsecarapriodik.
·
HASIL PENGAMATAN
1. Tumbuhan Durian memiliki
sejuta daun yang masing masing memiliki bentuk dan meiliki nilai seni dari
setiap bentuk bentuknya.
2. Herbarium yang kami lakukan
menunjukkan bahwa tumbuhan yang diawetkan bisa awet sampai ratusan tahun
lamanya.
3. Herbarium memiliki nilai
komoditi tersendiri.
4. Saat diawetkan, daun durian
tetap pada warnanya, yaitu hijau.
5. Ketika sudah seminggu, daun
durian berwarna hijau kecoklat-coklatan.
PEMBAHASAN
A.
Klasifikasi Daun Durian
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub kelas : Dillineedae
Ordo
: Malvales
Famili
: bombaceae
Genus
: Durio
Spesies
: Durio zibethinus murry
C.
Manfaat
Daun Durian
1. Salut
biji durian bisa dikonsumsi dalam keadan segar.
2. Daging
buah durian di jadikan olahan makanan seperti dodol.
3. Kulit
buahnya di bakar dan abunya dijadikan ramuan untuk memperlancar haid.
4. Kayu
gubalnya dijadikan kerajinan perabotan rumah tangga.
5. Daunnya
dicampur dengan jeringau digunakan untuk menyembuhan cantengan (infeksi pada
kuku).
D.
Apa
itu Herbarium
Herbarium
berasal dari kata “hortus dan botanicus”, yang artinya kebun botani yang
dikeringkan secara sederhana, yang dimaksud herbarium adalah koleksi spesimen
yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi (Sama,
2009).
Herbarium pertama kali ditemukan pada tahun 1600 di eropa. Adapun macam-macam herbarium di bagi menjadi dua yaitu :
a) Herbarium basah
Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi yang sudah didentifikasi dan di tanam bukan lagi pada habitat aslinya. Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda adapun zat yang di gunakan pada herbarium basah diantaranya akuades, formalin 4% asam cuka 40% terusi alkohol 50% dan gliserin 10%. (matnawi 1989).
Herbarium pertama kali ditemukan pada tahun 1600 di eropa. Adapun macam-macam herbarium di bagi menjadi dua yaitu :
a) Herbarium basah
Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi yang sudah didentifikasi dan di tanam bukan lagi pada habitat aslinya. Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda adapun zat yang di gunakan pada herbarium basah diantaranya akuades, formalin 4% asam cuka 40% terusi alkohol 50% dan gliserin 10%. (matnawi 1989).
b) Herbarium kering
Herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan di jadikan perbandingan. Zat yang di gunakan dalam proses ini, formalin 4% atau alkohol 70% (matnawi, 1989).
Hal yang perludiperhatikanpadasaat proses pembuataherbarium
:
1) Tahappengumpulan
Pengumpulan tanaman dilakukan dengan melakukan eksplorasi di lapangan. Selanjutnya masukan tumbuhan yang diperoleh kedalam vasculum, atau dimasukan saja kedalam halaman sebuah buku yang tebal. Ambilah terutama dari bagian tumbuhan yang berbunga dan berbuah. Bagian dari tumbuhan yang besar sedikitnya panjangnya 30-40 cm dan sedikitnya harus ada satu daun dan satu inflorescencia yang lengkap, kecuali kalau bagiannya yang khusus masih terlalu besar. Lihatlah bagian tumbuhan yang berada dibawah tanah. Serta mencatat hal-hal yang penting dan kehususan seperti : warna, bau, bagian dalam tanah, tinggi tempat dari permukaan laut, tempat, banyaknya tanaman tersebut (triharto, 1996).
2) Cara pengeringan
Tumbuhan diatur diatas kertas kasar dan kering, yang tidak mengkilat, misalkan kertas Koran. Letakan diantara beberapa halaman yang dobel dan sertakan dalam setiap jenis catatan yang dibuat untuk tanaman tersebut. Juga biasanya digunakan etiket gantung yang diikatkan pada bahan tumbuh-tumbuhan, yang nomornya adalah berhubungan dengan buku catatan lapangan. Tumbuh-tumbuhan yang berdaging tebal, direndam beberapa detik dalam air yang mendidih. Lalu tekanlah secara perlahan-lahan. Gantilah untuk beberapa hari kertas pengering tersebut. Ditempat yang kelembabannya sangat tinggi, dapat dijemur dibawah sinar mata hari atau didekatkan di dekat api (diutamakan dari arang). Tanaman dikatakan kering kalau dirasakan tidak dingin lagi dan juga terasa kaku. Diusahakan bahwa seluruh sample terus-menerus dalam keadaan kering. Makin cepat mereka mengering, maka makin baik warna itu dapat dipertahankan (triharto, 1996).
3) Pengawetan
Tanaman yang dikeringkan selalu bersifat hygroscopis, akan mudah sekali terserang jamur. Oleh karena itu, penyimpanan herbarium di tempat kering dan jemurlah koleksi tersebut dibawah sinar matahari. Ddan dapat di taburi zat bubukan belerang, naphtaline atau yang lebih baik dapat digunakan paradichloorbenzol. Kedua zat yang terakhir ini menguap langsung dan terus-menerus (triharto, 1996).
4) Pembuatan herbarium
Temple herbarium. Tempelkan nama pada kertas dengan kertas label. Tuliskan diatas kertas herbarium data mengenai tanggal, tempat ditemukan, tempat mereka tumbuh, nama penemu, catatan khusus, nama familia dannamaspesies (triharto, 1996).
1) Tahappengumpulan
Pengumpulan tanaman dilakukan dengan melakukan eksplorasi di lapangan. Selanjutnya masukan tumbuhan yang diperoleh kedalam vasculum, atau dimasukan saja kedalam halaman sebuah buku yang tebal. Ambilah terutama dari bagian tumbuhan yang berbunga dan berbuah. Bagian dari tumbuhan yang besar sedikitnya panjangnya 30-40 cm dan sedikitnya harus ada satu daun dan satu inflorescencia yang lengkap, kecuali kalau bagiannya yang khusus masih terlalu besar. Lihatlah bagian tumbuhan yang berada dibawah tanah. Serta mencatat hal-hal yang penting dan kehususan seperti : warna, bau, bagian dalam tanah, tinggi tempat dari permukaan laut, tempat, banyaknya tanaman tersebut (triharto, 1996).
2) Cara pengeringan
Tumbuhan diatur diatas kertas kasar dan kering, yang tidak mengkilat, misalkan kertas Koran. Letakan diantara beberapa halaman yang dobel dan sertakan dalam setiap jenis catatan yang dibuat untuk tanaman tersebut. Juga biasanya digunakan etiket gantung yang diikatkan pada bahan tumbuh-tumbuhan, yang nomornya adalah berhubungan dengan buku catatan lapangan. Tumbuh-tumbuhan yang berdaging tebal, direndam beberapa detik dalam air yang mendidih. Lalu tekanlah secara perlahan-lahan. Gantilah untuk beberapa hari kertas pengering tersebut. Ditempat yang kelembabannya sangat tinggi, dapat dijemur dibawah sinar mata hari atau didekatkan di dekat api (diutamakan dari arang). Tanaman dikatakan kering kalau dirasakan tidak dingin lagi dan juga terasa kaku. Diusahakan bahwa seluruh sample terus-menerus dalam keadaan kering. Makin cepat mereka mengering, maka makin baik warna itu dapat dipertahankan (triharto, 1996).
3) Pengawetan
Tanaman yang dikeringkan selalu bersifat hygroscopis, akan mudah sekali terserang jamur. Oleh karena itu, penyimpanan herbarium di tempat kering dan jemurlah koleksi tersebut dibawah sinar matahari. Ddan dapat di taburi zat bubukan belerang, naphtaline atau yang lebih baik dapat digunakan paradichloorbenzol. Kedua zat yang terakhir ini menguap langsung dan terus-menerus (triharto, 1996).
4) Pembuatan herbarium
Temple herbarium. Tempelkan nama pada kertas dengan kertas label. Tuliskan diatas kertas herbarium data mengenai tanggal, tempat ditemukan, tempat mereka tumbuh, nama penemu, catatan khusus, nama familia dannamaspesies (triharto, 1996).
E.
Manfaat
Herbarium
ManfaatdanKegunaan herbarium diantaranya, herbarium sangat
penting artinya sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan
identifikasi, hal ini memungkinkan karena pendokumentasian tanaman dengan
cara diawetkan dapat bertahan lebih lama, kegunaan herbarium lainnya yaitu
sebagai berikut (sama,2009):
- Material peraga pelajaran botani
- Material penelitian
- Alat pembantu identifikasi tanaman
- Material pertukaran antar herbarium di seluruh dunia
- Buktikeanekaragaman
- Material peraga pelajaran botani
- Material penelitian
- Alat pembantu identifikasi tanaman
- Material pertukaran antar herbarium di seluruh dunia
- Buktikeanekaragaman
F.
Ayat
a- quran tentang tumbuhan
{فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ (24) أَنَّا صَبَبْنَا
الْمَاءَ صَبًّا (25) ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا (26) فَأَنْبَتْنَا فِيهَا
حَبًّا
27) وَعِنَبًا وَقَضْبًا (28) وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا (29)
وَحَدَائِقَ غُلْبًا (30) وَفَاكِهَةً وَأَبًّا (31) مَتَاعًا لَكُمْ)
Makahendaklahmanusiaitumemperhatikanmakanannya.Sesungguhnya
Kami benar-benartelahmencurahkan air (darilangit), kemudian Kami
belahbumidengansebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkanbiji-bijian di bumiitu,
anggurdansayur-sayuran, zaitundankurma, kebun-kebun (yang) lebat,
danbuah-buahansertarumput-rumputan,
untukkesenanganmudanuntukbinatang-binatangternakmu. ['Abasa: 24-32]
DAFTAR PUSAKA
Lampiran
Gambar 1.1
Merupakan hasil
herbarium yang kami lakukan.
Gambar 1.2
Merupakan bahan
yang digunakan untuk praktikum herbarium. Yaitu baskom, daun durian dan alkohol
70%