Sabtu, 05 Mei 2018

MAKALAH STRUKTUR HEWAN



MAKALAH
STRUKTUR HEWAN TENTANG
TIKUS WISTAR





DISUSUN OLEH
NAMA: Rodiyatul fili
NPM: 1503004
Prodi: Pendidikan Biologi




Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
Tunas Palapa
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah  ini. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Hesti Wahyuningsih S.Pd, M.Pd  selaku Dosen mata kuliah struktur hewan yang telah memberikan tugas ini.
saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah saya  buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................
Kata pengantar..........................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................
Pendahuluan............................................................................................
A.   Latar Belakang................................................................................
B.   Rumusan masalah...........................................................................
C.   Tujuan ...........................................................................................
Pembahasan.............................................................................................
D.   Klasifikasi Tikus wistar...................................................................
E.    Cara perkembangbiakkan tikus wistar.............................................
F.    Tempat tinggal dan makanan tikus wistar........................................
G.   Peranan tikus wistar dalam penelitian............................................
H.   Fungsi iodium dan selenium.........................................................
Penutup....................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................




PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Hewan laboratorium atau hewan percobaan adalah hewan yang sengaja dipelihara dan diternakkan untuk dipakai sebagai hewan model guna mempelajari dan mengembangkan berbagai macam bidang ilmu dalam skala penelitian atau pangamatan laboratorik. Tikus termasuk hewan mamalia, oleh sebab itu dampaknya terhadap suatu perlakuan mungkin tidak jauh berbeda dibanding dengan mamalia lainnya (Smith and Mangkoewidjojo, 1988). Tikus merupakan hewan laboratorium yang banyak digunakan dalam penelitian dan percobaan antara lain untuk mempelajari pengaruh obat-obatan, toksisitas, metabolisme, embriologi maupun dalam mempelajari tingkah laku (Malole dan Pramono, 1989).
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk membahas tentang tikus wistar, agar semua pembaca tahu apa itu tikus wistar.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa itu tikus Wistar?
2.      Bagaimana bagian-bagian tubuh tikus Wistar ?
3.      Bagaimana cara perkembangbiakkan tikus Wistar?
4.      Dimana tempat tinggal dan apa saja makanan tikus Wistar?
5.      Apa saja peranan tikus Wistar dalam penelitian?
6.      Apa saja Fungsi Iodium dan Selenium?


C.    Tujuan
1.      Mengetahui apa itu tikus Wistar
2.      Mengetahui bagian-bagian tubuh tikus Wistar
3.      Mengetahui cara perkembangbiakkan tikus Wistar
4.      Mengetahui dimana tempat tinggal dan apa saja makanan tikus Wistar
5.      Mengetahui peranan tikus Wistar dalam penelitian
6.      Mengetahui Fungsi Iodium dan Selenium

PEMBAHASAN
A.   Klasifikasi Tikus wistar
Menurut Robinson (1979), taksonomi tikus laboratorium adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Animal
Filum                : Chordata
Subfilum         : Vertebrata (Craniata)
Kelas                : Mamalia
Subkelas          : Theria
Infrakelas        : Eutharia
Ordo                : Rodentia
Subordo          : Myomorpha
Superfamili       : Muroidea
Famili              : Muridae
Subfamili         : Murinae
Genus              : Rattus
Spesies             : Rattus sp.

B.   Cara perkembangbiakkan tikus wistar
Tikus adalah hewan Mamalia, artinya ia menyusui anaknya dan berkembang biak dengan cara melahirkan atau Vivipar. Tikus mulai melakukan reproduksi atau kembang biak pada usia 2 sampai dengan 3 bulan masa hidupnya.  Tikus betina mengalami masa kehamilan selama 19 sampai dengan 21 hari. 

Seekor Tikus betina bisa melahirkan 5 sampai dengan 10 ekor bayi Tikus setiap melahirkan,  Dalam setahun ia bisa melahirkan 5 sampai dengan 10 kali. Menariknya, Tikus juga akan kawin lagi setelah 48 jam pasca melahirkan. Dengan perbandingan ini, sepasang Tikus bisa menghasilkan keturunan sebanyak 10.000 hingga 15.000 ekor Tikus baru dalam setahun.

C.   Tempat tinggal dan makanan tikus wistar
Kebutuhan pakan bagi seekor tikus setiap harinya kurang lebih sebanyak 10% dari bobot tubuhnya jika pakan tersebut berupa pakan kering dan dapat ditingkatkan sampai 15% dari bobot tubuhnya jika pakan yang dikonsumsi berupa pakan basah. Kebutuhan minum seekor tikus setiap hari kira-kira 15-30 ml air. Jumlah ini dapat berkurang jika pakan yang dikonsumsi sudah banyak mengandung air (Smith dan Mangkoewidjojo, 1988).
Rata-rata pemberian pakan harian untuk tikus Sprague- Dawley selama periode pertumbuhan dan reproduksi mendekati 15-20 g untuk jantan dan 10-15 g untuk betina (National Research Council, 1978).
Smith dan Mangkoewidjojo (1988) menyatakan bahwa pada kondisi dimana pakan diberikan dalam jumlah yang sangat terbatas maka tikus dapat mengurangi konsumsi energinya, tetapi jika nafsu makan berlebih, tikus dapat meningkatkan penggantian energi. Adapun kriteria yang umum digunakan dalam memperkirakan kecukupan nutrisi makanan antara lain pertumbuhan, reproduksi, pola tingkah laku, kesediaan nutrisi, aktivitas enzim, histologi jaringan dan kandungan asam amino serta protein dalam jaringan (National Research Council, 1978).
Pakan yang diberikan pada tikus umumnya tersusun dari komposisi alami dan mudah
diperoleh dari sumber daya komersial. Namun demikian, pakan yang diberikan pada
tikus sebaiknya mengandung nutrien dalam komposisi yang tepat. Pakan ideal untuk
tikus yang sedang tumbuh harus memenuhi kebutuhan zat makanan antara lain protein
12%, lemak 5%, dan serat kasar kira-kira 5%, harus cukup mengandung vitamin A,
vitamin D, asam linoleat, tiamin, riboflavin, pantotenat, vitamin B12, biotin,
piridoksin dan kolin serta mineral-mineral tertentu (Smith dan Mangkoewidjojo,
1988).
Menurut McDonald (1980), protein pakan yang diberikan pada tikus harus
mengandung asam amino essensial yaitu : Arginin, Histidin, Isoleusin, Leusin,
Methionin, Fenilalanin, Treonin, Tryptofan, dan Valine. Selain nutrisi, hal lain yang
perlu diperhatikan dalam penggunaan tikus putih sebagai hewan percobaan adalah
perkandangan yang baik. Kandang yang digunakan untuk pemeliharaan tikus biasanya
berupa kotak yang terbuat dari metal atau plastik. Tutup untuk kandang berupa kawat
dengan ukuran lubang 1,6 cm2. Alas kandang terbuat dari guntingan kertas, serutan
kayu, serbuk gergaji atau tongkol jagung yang harus bersih, tidak beracun, tidak
menyebabkab alergi dan kering. Temeperatur ideal kandang yaitu 18-27oC atau rata
rata 22oC dan kelembaban realtif 40-70% (Malole dan Pramono, 1989).


D.   Peranan tikus wistar dalam penelitian
Keunggulan tikus putih dibandingkan tikus liar antara lain:
1.Lebih cepat dewasa.
2.Tidak memperlihatkan perkawinan musiman.
3.Umumnya lebih cepat berkembang biak.
4. Kelebihan lainnya sebagai hewan laboratorium adalah sangat mudah ditangani, dapat ditinggal sendirian dalam kandang asal dapat mendengar.
5. Harga tikus wistar lebih relatif murah di bandingkan kelinci, kucing ataupun kera.

E.   Fungsi iodium dan selenium
fungsi iodium yaitu sebagai iodida, diperlukan untuk sintesis hormon tiroid, yang meregulasi perkembangan dan metabolisme. (Mary E. Barasi, 2007 ).

fungsi selenium yaitu komponen glutation peroksidase, suatu antioksidan penting dalam tubuh dan defisiensi saat ini telah dihubungkan dengan kardiomiopati yang kasus beratnya terkait dengan nekrosis multipel di seluruh otot jantung akan tetapi, kasus ini jarang terjadi(Mary E. Barasi, 2007).
berperan dalam fungsi sistem imun, merupakan kofaktor diodinasi yang mengubah hormone T4 menjadi hormone T3 dan juga mengubah T3 menjadi T2. Melindungi membran sel yang terbuat dari lemak untuk mencegah terjadinya peroksidasi.( Stipanuk MH, 2006)
DAFTAR PUSTAKA
Karliana, Deantari. (2 Maret 2017). Tikus Wistar. Diperoleh dari
(9 desember 2013). Tikus Putih. Di peroleh dari  http://rattusnovergicus.blogspot.co.id/
Praditha, Alfi. Fungsi iodium dan selenium. Diperoleh dari  http://www.academia.edu/33176556/Iodium_and_selenium


Tidak ada komentar:

Posting Komentar