LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
DISUSUN OLEH
Nama: Rodiyatul Fili
Prodi: Pendidikan Biologi
NPM: 1503004
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
Tunas Palapa
Lampung Tengah
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan
praktikum biologi ini. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Hesti
Wahyuningsih S.Pd, M.Pd selaku Dosen yang telah memberikan tugas ini.
Saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan laporan yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga
laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................
Kata pengantar.........................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................
Tujuan.....................................................................................................
Hasil Pengamatan ...................................................................................
Pembahasan.............................................................................................
A. Klasifikasi ayam kampung............................................................
B. Proses telur yang di erami.............................................................
C. Manfaat ayam kampung................................................................
D. Perbedaan telur yang vertil dan non vertil....................................
E. Perbedaan telur yang dierami dan tidak
dierami...........................
Penutup....................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................
lampiran
TUJUAN
1. Tujuan praktikum
a. Dapat
mengetahui telur yang vertil dan non vertil
b. Dapat
mengetahui proses telur yang di erami sampai menetas
2.
Alat
dan bahan
a. 2
telur ayam kampung, 1 di erami dan 1 nya tidak dierami
b. Lampu
Bohlam
c. Kardus
kecil
d. Tissue
e. Gunting
3.
Cara
kerja
a. Bola
lampu dinyalakan dengan terang kemudian di tutup dengan kardus yang telah di
lubangi permukaan bagian atasnya.
b. Pada
bagian kardus , letakkan tissue dan letakkan telur di atas tissue tersebut.
c. Amatilah
bagian dalam telur yang terlhat transparan akibat efek dari cahaya bola lampu.
d. Kemudian
bedakan telur yang vertil dan non vertil.
e. Apabila
telur tersebut sudah terbentuk embrio, maka buka lah telur dengan mengupas
cangkangnya dan lihat bentuk embrio yang ada di dalamnya.
f. Selanjutnya
setelah selesai pengamatan, gambarlah hasil pengamatan tersebut di kertas
laporan sementara berserta keterangannya.
g. Kemudian
buatlah laporan pada blog pribadi anda.
HASIL
PENGAMATAN
1. Bentuk
telur yang di erami yaitu berbentuk lonjong.
2. Bentuk
telur yang tidak di erami yaitu berbentuk oval.
3. Usia
telur yang di erami sudah berusia hari ke 14 sejak di erami.
4. Usia
telur yang tidak di erami berusia sehari atau hari pertama ayam bertelur.
5. Telur
yang tidak erami di taruh di lampu bercahaya berarti non vertil.
6. Telur
yang di erami terlihat tertutup cahaya bola lampu dan menggambarkan di dalam
telur terdapat embrio yang berumur hari ke 14 ( 2 minggu).
7. Kebersihan
kulit telur yang di erami sedikit kotor, sedangkan yang tidak di erami terlihat
bersih.
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi
ayam kampung
Ayam kampung adalah sebutan di Indonesia
bagi ayam peliharaan
yang tidak ditangani dengan cara budidaya
massal komersial serta tidak berasal-usul dari galur
atau ras yang dihasilkan
untuk kepentingan komersial tersebut.
Klasifikasi
Ayam kampung
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : G. Gallus
B. Proses
telur yang di erami
Bagi anda
yang ingin mengetahui proses telur ayam sampai menetas sehingga menghasilkan
anak ayam, maka anda bisa melihat prosesnya dari keadaan saat kuning telur
hingga tumbuhnya embrio yang menjadi besar atau bentuk anak ayam yang
utuh. Usia telur ayam menetas adalah 21 hari yang baru lahir hingga
menjadi anak ayam.
Dibawah ini
adalah gambaran secara garis besar dari perkembangan embrio ayam selama 21
hari. Masa pengeraman sampai menetas dan terlihat anak ayam yang mungil.
Perhatikanlah
gambar di bawah ini mengenai proses penetasan pada telur ayam :
1.
Kuning telor pada keadaan awal
Pada saat
ini sejumlah proses dari pembentukan sel mulai terjadi, sel permulaan dari
system pencernaan mulai terbentuk pada jam ke 18 selanjutnya pada jam-jam
berikutnya secara terus menerus sampai pada jam ke 24, akan mulai juga
terbentuk sel pada jaringan otak lalu sel permulaan tulang belakang formasi
bagian kepala, formasi antara jaringan otak serta jaringan syaraf formasi awal
syaraf mata dan sel permulaan untuk darah.
2.
Coba anda lihat perubahan yang ada pada bentuk kuning
telor
3.
Bentuk kulit pada kuning telor mulai pecah meski belum
terlihat merata semua
Pada proses
ini Embrio bergeser kekiri dan mulai terlihat saluran darah pada bagian kuning
telur perkembangan sel dari jam k3 25 sampai pada jam ke 48 dengan secara
beruntun ialah pembentukan dari pembuluh darah halus serta jantung. Seluruh
jaringan otak mulai terbentuk dan cairan mulai terlihat dan formasi tenggorokan
mulai terbentuk.
4.
Kuning telor tinggal sebagian saja
6.. mbrio sekarang
sudah mulai jelas seiring dengan hilangnya kuning telor
Pada proses
ini sudah terlihat mulai pembentukan dari formasi hidung sayap dan juga kaki
serta jaringan pernafasan seluruh bagian dari embrio sudah tertutup selaput
cairan.
7. Embrio
sudah mulai terlihat walaupun sedikit
8. Embrio
semakin jelas kelihatan
9. Bentuk
embrio yang sering membesar
10. Semakin
jelas terlihat mata dari embrio
11. Sekarang embrio terlihat melepaskan diri dari cangkang
Sekarang
sudah terlihat jari kaki dan sayap mulai terbentuk dan juga perut terlihat
mulai menonjol jarena jeroan mulai berkembang serta pembentukan bulu juga di
mulai pada masa seperti ini embrio sudah terlihat seperti burung dan sudah
terlihat mulutnya mulai terbuka
12. Sekarang
udah Nampak embrio seperti anak ayam
13. Sekarang
kulit ayam sudah menetas dan bisa mulai mencari makan dan tumbuh dewasa
Itulah tadi
proses telur yang akan menetas dari tahap yang pertama sampai akhir.
C. Manfaat
ayam kampung
1. Dagingnya bisa di konsumsi
2. Bulunya bisa dijadikan kemoceng
3. Memiliki nilai jual untuk ekonomi masyarakat
4. Dijadikan hewan peliharaan
5. Telurnya bisa dikonsumsi
D. Perbedaan
telur yang vertil dan non vertil
Untuk mendapatkan telur
tetas fertil tentunya bukan hal yang sulit, karena kita mempunyai indukan yang
kita ketahui jenis makanannya, perbandingan pejantan dan betinanya, apalagi
kalau kita menggunakan perkawinan dengan sistem inseminasi buatan, kita akan
lebih mudah mengetahui apakah telur itu dibuahi atau tidak.
Ciri-ciri telur tetas
yang fertil atau dibuahi oleh pejantan hanya dapat dilihat dengan cara
peneropongan setelah telur berada dalam mesin tetas beberapa hari.
Untuk mengetahui telur yang fertil atau tidak sebelum masuk ke dalam mesin tetas adalah hal yang susah diterima logika.
Supaya telur yang akan kita tetaskan mempunyai tingkat fertilitas yang tinggi, kita harus mengetahui beberapa hal seperti di bawah ini:
Telur Dari Hasil Perkawinan
Apabila kita membeli telur tetas
dari peternak, pastikan telur tetas yang kita beli merupakan telur tetas dari
peternakan yang mempunyai pejantan dengan perbandingan yang ideal antara
pejantan dan betina adalah 1:8.
Dengan demikian maka telur yang kita tetaskan
kemungkinan besar adalah telur fertil.
Perhatikan Fisik Telur
Perhatikan Fisik Telur
Bentuk fisik telur sangat berpengaruh pada
fertilitas dan daya tetas telur itu sendiri.
Usahakan membeli telur tetas dengan kerabang yang tidak terlalu tebal, memilih telur yang bersih, telur yang tidak retak,bentuk telur yang ideal.
Usahakan membeli telur tetas dengan kerabang yang tidak terlalu tebal, memilih telur yang bersih, telur yang tidak retak,bentuk telur yang ideal.
Kerabang telur yang terlalu tebal akan menyulitkan
pada proses pecahnya kerabang telur waktu penetasan, biasanya embrio mengalami
kematian di dalam kerabang telur karena kesulitan memecah kerabang telur.
Telur yang kurang bersih akan mudah dimasuki
kuman-kuman bibit penyakit, mengingat kerabang telur memiliki pori-pori untuk
pernafasan embrio yang ada di dalam telur. Telur yang retak sebaiknya jangan
ditetaskan karena tidak akan bisa menetas.
Bentuk telur yang ideal juga berpengaruh pada penetasan.
Bentuk telur yang ideal juga berpengaruh pada penetasan.
Lama Penyimpanan
Telur
Lama penyimpanan telur sangat mempengaruhi daya
tetas telur.
Telur yang disimpan terlalu lama akan membunuh
embrio yang ada di dalamnya, dengan demikian maka telur tidak akan menetas.
Lama penyimpanan telur tetas sebaiknya kurang dari 7
hari. Tanyakan kepada penjual telur, berapa lama telur tersebut disimpan.
Semakin lama telur disimpan, maka fertilitas dan daya tetasnya akan menurun
bahkan mendekati angka nol.
Ciri-ciri telur yang fertil atau dibuahi hanya dapat
diketahui dengan cara meneropongnya pada hari ke 4 setelah telur berada pada
mesin tetas. Akan terasa lebih mudah lagi apabila kita meneropongnya pada saat
telur berada dalam mesin tetas pada hari ke 7.
Kita tidak dapat mengetahuinya sebelum telur
ditetaskan, meskipun telur itu berasal dari induk yang dikawini oleh pejantan,
karena mata kita mempunyai keterbatasan dalam melihat sesuatu yang lebih kecil
seperti contohnya sel telur. Kita hanya dapat mengusahakan supaya tingkat
fertilitas telur lebih tinggi dengan daya tetas telur yang juga lebih tinggi.
Jadi telur yang tidak terbentuk
embrio merupakan telur yang non vertil, kita bisa mengetahuinya dari hari ke 4
sejak berada di mesin tetas.
E. Perbedaan
telur yang dierami dan tidak dierami
1. Telur yang di erami memiliki berat yang berbeda
dengan telur yang belum di erami.
2. Kebersihan telur yang di erami dan tidak erami
terlihat jelas. Telur yang di erami biasanya kotor, sedang telur yang belum di
erami masih bersih.
3. Jika di teropong , telur yang di erami menutupi
cahaya dan memperlihatkan gambar embrio yang terbentuk.
4. Jika di teropong, telur yang tidak di erami terlihat
bercahaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Diperoleh dari https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_kampung
20 september
2016.Proses telur ayam menetas. Di peroleh dari https://tetasan.com/proses-lengkap-telur-ayam-menetas/
LAMPIRAN
1. Telur yang sebelah kiri merupakan telur yang di erami dan sebelah kanan tidak di erami
2. Telur yang tidak di erami
3. Telur yang di erami
5. Telur yang di erami, saat di
dekatkan dengan cahaya
6. Telur yang di erami saat di buka
cangkangnya
7. Telur saat di buka keseluruhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar