LAPORAN
OBSERVASI TENTANG CACAT GENETIK
DISUSUN
OLEH
Rodiyatul
Fili
1503004
Pendidikan
Biologi
Sekolah
Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
Tunas
Palapa
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya bagiNya. Semoga
sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga kepada para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Puji syukur Alhamdulilah saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala
rahmat, hidayah dan inayah-Nya.
Sehingga penulisan laporan observasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan
lancar.
Laporan dengan judul “laporan
tentang observasi cacat genetik”
Sebagai tugas
mata kuliah Genetika. Dalam penulisan laporan ini saya banyak menerima bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan laporan observasi ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Maka penulis menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan laporan ini. Dengan
laporan observasi ini, penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.
Poncowati, 27 november 2018
penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul.........................................................................................
Kata
pengantar..........................................................................................
Daftar
Isi..................................................................................................
Tujuan.....................................................................................................
Hasil
Observasi.........................................................................................
Pembahasan.............................................................................................
A. Pengertian bisu...............................................................................
B. Ciri-ciri bisu....................................................................................
C. Terapi yang digunakan....................................................................
Daftar
pustaka..........................................................................................
TUJUAN
Tujuan
dari observasi tentang cacat genetik
1. Mahasiswa
mampu mengetahui bagaimana cacat genetik berupa bisu
Objek
1. Muhammad
Wahyu alias Ucok
HASIL OBSERVASI
1.
Identitas
Narasumber
Nama : Muhammad Wahyu
TTL : Gang baru, 28 september
1995
Agama : Islam
Hobi : Membongkar motor
Umur
: 23 tahun
Pekerjaan :
Buruh
Cita-cita : Dokter
2.
Gambaran
fisik Narasumber
Wahyu terlahir dengan
kondisi tidak normal, yaitu bisu. Ia tidak bisa berbicara seperti manusia
normal lainnya. Dengan berkulit sawo matang, bola mata yang besar, tinggi 70 cm
dan rambut cepak. Ia bersemangat untuk menjalani hari hari nya walaupun ketika
ia berbicara tidak bisa normal. Ia tak mau berfoto, merasa malu.
3.
Gambaran
umum Narasumber
Sehari hari nya ia
bekerja di steam motor, ia berkerja dari pagi sampai sore dan di upahi sebulan
dengan gaji 700 ribu. Dari keterbatasan ia berkomunikasi, ia tetap semangat
untuk mencari uang.
4.
Hasil
wawancara dengan Narasumber
Pengalaman yang pernah
ia bagi kepada saya adalah ketika ia beranjak remaja, setelah lulus sd ia
merasa kurang percaya diri untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya terlebih
lagi ketika keterbatasan biaya. Apa lagi dengan beranjak remaja ia mulai merasa
kurang percaya diri khususnya terhadap lawan jenisnya.
Dan sampai lah ketika
dia menyukai seorang wanita tetapi ia tidak bisa mendekatinya karena
kekurangannya.
5.
Hasil
wawancara dengan Orang Tua
Saya tidak berhasil
mewawancarai orang tuanya , karena ibu ayahnya telah bercerai dan hidup masing
masing. Dia hidup bersama neneknya yang sudah menua. Dan saya tidak bisa
mewawancarai neneknya yang sudah berumur.
6.
Hasil
wawancara dengan lingkungan sekitar
Selama ini tetangga nya
mengatakan bahwa wahyu anak yang baik dengan keramah tamahannya dan giat untuk
bekerja. Disaat gotong royong pun wahyu ikut membantu.
Tetapi aktivitas yang biasanya
dilakukan hanya lah bekerja dan pulang mengurus neneknya.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
bisu
Bisu, atau
disebut pula dengan tunawicara
dan gangguan bicara, adalah
ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Bisu disebabkan oleh gangguan pada organ-organ seperti tenggorokan, pita suara, paru-paru, mulut, lidah, dan sebagainya. Bisu umumnya dikaitkan dengan tuli. Bayi
terlahir tuli dan bisu dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa terjadi
akibat faktor genetika (keturunan, perkawinan antar kerabat yang terlalu
dekat, seperti antara sepupu kandung, sehingga terjadi mutasi gen yang tidak wajar.[1] Selain itu, kurang atau tidak berfungsinya organ
pendengaran, keterlambatan perkembangan bahasa, kerusakan pada sistem saraf dan struktur otot, serta
ketidakmampuan dalam kontrol gerak juga dapat mengakibatkan keterbatasan dalam
berbicara.[2] Penyebab lainnya adalah cacat intelektual dan autisme. Seseorang dapat lahir bisu, atau menjadi bisu di kemudian
hari karena cedera atau penyakit.[3]
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menyebutkan bahwa satu dari seribu bayi yang lahir mengalami tuli (tunarungu)
dan bisu (tunawicara) dan hampir 50 persen kondisi tuli dan bisu tersebut
dialami oleh anak-anak karena faktor keturunan.[1] Namun adapun penyebab lainnya adalah karena trauma
atau cedera pada daerah broca di bagian otak.[4]
Tidak semua anak-anak yang menyandang kondisi
tunawicara mengekspresikan gejala yang sama. Beberapa dari mereka mungkin
dengan berdiri dan tak bergerak dalam pengaturan sosial tertentu dan tidak
memiliki komunikasi apapun. Kecemasan dapat disebabkan oleh anak yang
dimasukkan ke dalam situasi di mana sesuatu yang diharapkan dari mereka atau
ketika beberapa orang berada di daerah di mana mereka dihadapkan dengan banyak
pertanyaan.[5] Hal itu biasa disebut dengan bisu selektif yaitu
kondisi di mana seseorang anak yang biasanya fasih bicara tidak mau berbicara
dalam situasi tertentu. Diduga bahwa anak yang mengalami kecenderungan seperti
ini mengalami sejenis kecemasan akut yang situasional
2. Ciri-ciri
bisu
- Berbicara keras dan tidak jelas
- Suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh teman bicaranya
- Telinga mengeluarkan cairan
- Menggunakan alat bantu dengar
- Bibir sumbing
- Suka melakukan gerakan tubuh
- Cenderung pendiam
- Suara sengau
- Cadel
3. Terapi
yang digunakan
·
Terapi Pijat di Belakang Leher
30 Detik, Pasien Bisa Mendengar Suara Musik
Simpel dan Cepat. Itulah kalimat yang muncul
saat melihat langsung proses terapi Tunarungu di tempat Masudin. Terapi
penyembuhan gangguan syaraf pendengaran ini hanya memakan waktu kurang dari 31
detik. Mencengangkan!
Saat mengunjungi tempat praktik Masudin di Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro, Jombang, Kamis (19\/12\/2013), detikcom berkesempatan melihat langsung metode yang digunakan Masudin menyembuhkan pasiennya.
Seperti yang dialami seorang pasien asal Bekasi, Nur Fadilah (12). Putri dari pasangan Nur Arif dan Yanti ini pun mendapatkan pijatan lembut dengan tangan kosong Masudin sang terapis. Pijatan di bagian belakang leher Nur hanya sebentar, kurang dari setengah menit saja.
Setelah itu, Nur didengarkan musik dari sebuah pemutar musik mini yang ditempelkan di telinga Nur. Sambil tersenyum, Nur memegangi kotak musik (musik boks) tersebut seakan menikmati alunan musik. Padahal sebelumnya Nur Fadilah menderita bisu tuli sejak lahir. Hasil tes Audiometri dari rumah sakit pun menunjukkan jika pendengaran Nur tidak bisa merespon gelombang suara apapun.
"Jadi tujuan dipijat itu untuk membuka simpul-simpul syaraf pendengaran yang tidak berfungsi agar kembali normal" jelas Masudin kepada detikcom.
DAFTAR PUSTAKA
Di
peroleh dari https://id.wikipedia.org/wiki/Bisu
( 19 Desember 2013). Terapi untuk si bisu. Di
peroleh dari
https://news.detik.com/jawatimur/2446215/terapi-pijat-di-belakang-leher-30-detik-pasien-bisa-mendengar-suara-musik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar