Rabu, 12 Desember 2018

observasi cacat genetika


LAPORAN OBSERVASI TENTANG CACAT GENETIK











DISUSUN OLEH
Rodiyatul Fili
1503004
Pendidikan Biologi


Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
Tunas Palapa
2018/2019


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Puji  syukur Alhamdulilah saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulisan laporan observasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Laporan dengan judul laporan tentang observasi cacat genetik”
Sebagai tugas mata kuliah Genetika. Dalam penulisan laporan ini saya banyak menerima bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan observasi ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan.  Maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan laporan ini. Dengan laporan observasi ini, penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.



Poncowati, 27 november 2018


penulis



DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................
Kata pengantar..........................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................
Tujuan.....................................................................................................
Hasil Observasi.........................................................................................
Pembahasan.............................................................................................
A.   Pengertian bisu...............................................................................
B.   Ciri-ciri bisu....................................................................................
C.   Terapi yang digunakan....................................................................
Daftar pustaka..........................................................................................



TUJUAN
Tujuan dari observasi tentang cacat genetik
1.      Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana cacat genetik berupa bisu
Objek
1.      Muhammad Wahyu alias Ucok


HASIL OBSERVASI

1.      Identitas Narasumber
Nama                     : Muhammad Wahyu
TTL                       : Gang baru, 28 september 1995
Agama                   : Islam
Hobi                      : Membongkar motor
Umur                     : 23 tahun
Pekerjaan               : Buruh
Cita-cita                : Dokter

2.      Gambaran fisik Narasumber
Wahyu terlahir dengan kondisi tidak normal, yaitu bisu. Ia tidak bisa berbicara seperti manusia normal lainnya. Dengan berkulit sawo matang, bola mata yang besar, tinggi 70 cm dan rambut cepak. Ia bersemangat untuk menjalani hari hari nya walaupun ketika ia berbicara tidak bisa normal. Ia tak mau berfoto, merasa malu.

3.      Gambaran umum Narasumber
Sehari hari nya ia bekerja di steam motor, ia berkerja dari pagi sampai sore dan di upahi sebulan dengan gaji 700 ribu. Dari keterbatasan ia berkomunikasi, ia tetap semangat untuk mencari uang.

4.      Hasil wawancara dengan Narasumber
Pengalaman yang pernah ia bagi kepada saya adalah ketika ia beranjak remaja, setelah lulus sd ia merasa kurang percaya diri untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya terlebih lagi ketika keterbatasan biaya. Apa lagi dengan beranjak remaja ia mulai merasa kurang percaya diri khususnya terhadap lawan jenisnya.
Dan sampai lah ketika dia menyukai seorang wanita tetapi ia tidak bisa mendekatinya karena kekurangannya.

5.      Hasil wawancara dengan Orang Tua
Saya tidak berhasil mewawancarai orang tuanya , karena ibu ayahnya telah bercerai dan hidup masing masing. Dia hidup bersama neneknya yang sudah menua. Dan saya tidak bisa mewawancarai neneknya yang sudah berumur.

6.      Hasil wawancara dengan lingkungan sekitar
Selama ini tetangga nya mengatakan bahwa wahyu anak yang baik dengan keramah tamahannya dan giat untuk bekerja. Disaat gotong royong pun wahyu ikut membantu.
Tetapi aktivitas yang biasanya dilakukan hanya lah bekerja dan pulang mengurus neneknya.



PEMBAHASAN

1.     Pengertian bisu
Bisu, atau disebut pula dengan tunawicara dan gangguan bicara, adalah ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Bisu disebabkan oleh gangguan pada organ-organ seperti tenggorokan, pita suara, paru-paru, mulut, lidah, dan sebagainya. Bisu umumnya dikaitkan dengan tuli. Bayi terlahir tuli dan bisu dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa terjadi akibat faktor genetika (keturunan, perkawinan antar kerabat yang terlalu dekat, seperti antara sepupu kandung, sehingga terjadi mutasi gen yang tidak wajar.[1] Selain itu, kurang atau tidak berfungsinya organ pendengaran, keterlambatan perkembangan bahasa, kerusakan pada sistem saraf dan struktur otot, serta ketidakmampuan dalam kontrol gerak juga dapat mengakibatkan keterbatasan dalam berbicara.[2] Penyebab lainnya adalah cacat intelektual dan autisme. Seseorang dapat lahir bisu, atau menjadi bisu di kemudian hari karena cedera atau penyakit.[3]
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa satu dari seribu bayi yang lahir mengalami tuli (tunarungu) dan bisu (tunawicara) dan hampir 50 persen kondisi tuli dan bisu tersebut dialami oleh anak-anak karena faktor keturunan.[1] Namun adapun penyebab lainnya adalah karena trauma atau cedera pada daerah broca di bagian otak.[4]
Tidak semua anak-anak yang menyandang kondisi tunawicara mengekspresikan gejala yang sama. Beberapa dari mereka mungkin dengan berdiri dan tak bergerak dalam pengaturan sosial tertentu dan tidak memiliki komunikasi apapun. Kecemasan dapat disebabkan oleh anak yang dimasukkan ke dalam situasi di mana sesuatu yang diharapkan dari mereka atau ketika beberapa orang berada di daerah di mana mereka dihadapkan dengan banyak pertanyaan.[5] Hal itu biasa disebut dengan bisu selektif yaitu kondisi di mana seseorang anak yang biasanya fasih bicara tidak mau berbicara dalam situasi tertentu. Diduga bahwa anak yang mengalami kecenderungan seperti ini mengalami sejenis kecemasan akut yang situasional



2.      Ciri-ciri bisu
Adapun ciri-ciri bisu antara lain:[2]
  • Berbicara keras dan tidak jelas
  • Suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh teman bicaranya
  • Telinga mengeluarkan cairan
  • Menggunakan alat bantu dengar
  • Bibir sumbing
  • Suka melakukan gerakan tubuh
  • Cenderung pendiam
  • Suara sengau
  • Cadel
3.      Terapi yang digunakan
·         Terapi Pijat di Belakang Leher 30 Detik, Pasien Bisa Mendengar Suara Musik
 Simpel dan Cepat. Itulah kalimat yang muncul saat melihat langsung proses terapi Tunarungu di tempat Masudin. Terapi penyembuhan gangguan syaraf pendengaran ini hanya memakan waktu kurang dari 31 detik. Mencengangkan!

Saat mengunjungi tempat praktik Masudin di Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro, Jombang, Kamis (19\/12\/2013), detikcom berkesempatan melihat langsung metode yang digunakan Masudin menyembuhkan pasiennya.

Seperti yang dialami seorang pasien asal Bekasi, Nur Fadilah (12). Putri dari pasangan Nur Arif dan Yanti ini pun mendapatkan pijatan lembut dengan tangan kosong Masudin sang terapis. Pijatan di bagian belakang leher Nur hanya sebentar, kurang dari setengah menit saja.

Setelah itu, Nur didengarkan musik dari sebuah pemutar musik mini yang ditempelkan di telinga Nur. Sambil tersenyum, Nur memegangi kotak musik (musik boks) tersebut seakan menikmati alunan musik. Padahal sebelumnya Nur Fadilah menderita bisu tuli sejak lahir. Hasil tes Audiometri dari rumah sakit pun menunjukkan jika pendengaran Nur tidak bisa merespon gelombang suara apapun.

"Jadi tujuan dipijat itu untuk membuka simpul-simpul syaraf pendengaran yang tidak berfungsi agar kembali normal" jelas Masudin kepada detikcom.



DAFTAR PUSTAKA


 ( 19 Desember 2013). Terapi untuk si bisu. Di peroleh dari
https://news.detik.com/jawatimur/2446215/terapi-pijat-di-belakang-leher-30-detik-pasien-bisa-mendengar-suara-musik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar